Rabu, 5 Ogos 2009

LIDAH SANG PENDUSTA

Katamu, setelah merdeka
telah termaktub di perlembagaan
bahasa ibundaku yang satu itu
berdiri gagah penuh daya
menggerak sebuah negara bangsa
menuju keabadian cita
disanjung, dimuliakan selayaknya
mengemudi sebuah negara.

Hari ini, bahasa Melayu itu
tidak ubah nasibnya
bagai tikar mengkuang bonda
telah hilang serinya, robek di tangan sendiri
dipijak, dihenyak sesuka hati
lidah yang tidak punya jati diri.

Engkau telah berdusta
tidak mempertahankan kemuliaannya
tidak peduli amanat bangsa
membiarkan bahasamu dibunuh
oleh lidahmu sendiri, tanpa sedikit
rasa berdosa mengkhianati
demi globalisasi dan cita-citamu sendiri.

KAMAL SUJAK
Cyberjaya, Selangor

Sumber : http : //www.bharian.com.my/

Tiada ulasan:

Catat Ulasan